MAKALAH BIOLOGI
PERISTIWA KRENASI DAN LISIS PADA SEL HEWAN DAN PERISTIWA PLASMOLISIS DAN TURGID PADA SEL TUMBUHAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
· Mutmainnul Ilma
· Jumriyani
· Ismail
· Supriayati
SMA NEGERI 1 LASUSUA
Tahun pelajaran 2016/2017
KATA PENGANTAR
Salam
sejahtera bagi kita semua. Pertama-tama marilah kita panjatkan syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa yang telah memperkenankan saya menyusun tugas ini. Dan saya
tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada ibu guru yang telah memberi
kesempatan kepada saya untuk menyusun tugas ini. Dalam tugas ini akan dibahas
tentang ilmu plasmolisis yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, dalam
hal ini data yang kita bahas adalah plasmolisis dan turgid. Tugas ini ditujukan
untuk memenuhi persyaratan tugas yang ibu berikan sebagai syarat agar dapat
mengikuti ulangan harian. Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam
penyusunan tugas ini. Untuk itu, saran dan sumbangan ide yang bersifat
membangun akan saya terima dengan senang hati.
Saya mengucapkan
banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berpartisipasi untuk membantu
saya menyelesaikan tugas ini, dan juga yang telah memberi dorongan semangat
kepada saya, serta kepada narasumber khususnya teman-teman seperjuangan kelas
XI IPA 5 yang telah memberikan informasinya kepada saya. Kurang lebihnya mohon
maaf, semoga kita bisa mengambil manfaat dari tugas ini.
Lasusua, 31 agustus
2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
pengantar...................................................................................................................................1
Daftar
isi..............................................................................................................................................2
Bab i
pendahuluan.............................................................................................................................3
A. Latar
belakang
B. Tujuan
Bab 2 pembahasan ................................................................................................................2
Peristiwa yang terjadi dalam sel
1. 0smosis…………………………………………………………………………………………………………………………….4
a. Pada sel hewan
·
Lisis
/hemolisis………………………………………………………………………………………….6
·
Krenasi
………………………………………………………………………………………………………6
b. Pada sel tumbuhan
·
Plasmolisis………………………………………………………………………………………………….6
·
Turgid/ deplasmolisis……………………………………………………………………………..7
Bab 3 penutup ........................................................................................................................9
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk
hidup. Dengan kata lain, sel juga merupakan penyusun jaringan tubuh hewan
maupun tumbuhan. Jaringan dapat berfungsi secara optimal adalah karena
mekanisme kerja sel yang baik.
Dalam melakukan fungsinya , sel memerlukan
interaksi antara sel satu dengan sel yang lainnya, terutama dalam hal
transpor zat-zat yang diperlukan untuk proses metabolisme tubuh.
Proses transport zat-zat tersebut
dilakukan oleh membrane plasma yang bersifat selektif permeable , yang
artinya hanya dapat dilalui oleh molekul molekul tertentu seperti glukosa, asam
amino, gliserol, dan berbagai ion tertentu.
Transpor zat melalui membran dibedakan atas 2,
yaitu transpor zat yang memerlukan energi (transpor aktif) dan transpor yang
tidak memerlukan energi (transpor pasif). Transpor aktif meliputi proses pompa
ATP, eksositosis, dan endositosis. Sedangkan transpor pasif meliputi
proses difusi dan osmosis.
Berdasarkan penjelasan singkat yang kami
dapat tentang tranpor zat tersebut, kami terdorong untuk melakukan penelitian ini
guna mengetahui lebih dalam tentang tranpor zat tersebut terutama tentang
transport pasif dan ingin menyaksikan secara nyata bagaimana transport
zat tersebut berlangsung serta untuk dapat lebih mengagumi betapa besar
kekuasaan ALLAH yang telah menciptakan segala sesuatu dengan sangat sempurna
beserta masing-masing fungsinya.
B.
TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan
makalah ini adalah :
1.
Mengamati peristiwa plasmolisis pada sel daun Rhoeo discolor.
2.
Mengamati gejala osmosis.
3.
Melatih dalam penggunaan mikroskop.
BAB II
PEMBAHASAN
Peristiwa yang terjadi di dalam sel
. Sistem Transfer Membran
Salah satu fungsi dari
membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul
yang dapat melewati membran sel antara lain ialah moleku lhidrofobik (CO2, O2),
dan molekul polar yang sangat kecil
(air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan
ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme
khusus agar dapat masuk ke dalam sel.
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar
membran menyebabkan terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran
digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul
yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk
molekul yang membutuhkan mekanisme khusus. Lalu lintas membran akan membuat
perbedaan konsentrasi ion sebagai akibat dari dua proses yang berbeda
yaitu difusi dan transpor aktif, yang dikenal sebagai
gradien ion. Lebih lanjut, gradien ion tersebut membuat sel memiliki tegangan listrikseluler.
1. OSMOSIS
Osmosis adalah proses perpindahan pelarut dari larutan
yang memiliki konsentrasi rendah atau pelarut murni melalui membran
semipermeabel menuju larutan yang memiliki konsentrasi lebih tinggi hingga
tercapai kesetimbangan laju pelarut. Pada prosesosmosis, molekul-molekul
pelarut bermigrasi dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat hingga dicapai
keadaan kesetimbangan laju perpindahan pelarut di antara kedua
medium itu. Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari
bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan
dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi
melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer.
3.
Tekanan yang diterapkan
untuk menghentikan prosesosmosis dari larutan
encer atau pelarut murni ke dalam larutan yang lebih pekat dinamakan tekanan
osmotik larutan, dilambangkan dengan π.
Contoh osmosis yang tejadi dalam sel adalah sebagi berikut:
HIPERTONIK
Larutan hipertonik
adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (tekanan osmotik
yang lebih tinggi) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke luar sel
(kental). Dalam lingkungan hipertonik, tekanan osmotik menyebabkan air
mengalir keluar sel. Jika cukup air dipindahkan dengan cara ini, sitoplasma
akan mempunyai konsentrasi air yang sedikit sehingga sel tidak berfungsi lagi.
ISOTONIK
Larutan isotonik
adalah suatu larutan yang mempunyai konsentrasi zat terlarut yang sama (tekanan
osmotik yang sama) seperti larutan yang lain, sehingga tidak ada pergerakan
air. Larutan isotonik dengan larutan pada sel tidak melibatkan pergerakan
jaringan molekul yang melewati membran biologis tidak sempurna. Larutan –
larutan yang tersisa dalam kesetimbangan osmotik yang berhubungan dengan
membran biologis tertentu disebut isotonik. Ini berbeda dengan larutan –
larutan iso-osmotik yang tidak melibatkan pergerakan jaringan molekul ketika
dipisahkan oleh membran semipermeabel. Sebuah larutan yang mempunyai
konsentrasi garam yang sama contohnya sel-sel tubuh yang normal dan darah. Hal
ini juga berbeda dengan larutan hipertonik ataupun larutan hipotonik. Minuman
isotonik dapat di minum untuk menggantikan fluida dan mineral yang digunakan
tubuh selama aktifitas fisik.
HIPOTONIK
Larutan hipotonik
adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih rendah (tekanan
osmotik lebih rendah) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke dalam sel
(encer). Dengan menempatkan sel dalam lingkungan hipotonik, tekanan
osmotik menyebabkan jaringan mengalirkan air ke dalam sel, sehingga menyebabkan
sel pecah dan tidak berfungsi.
Osmosis dapat terjadi pada sel hewan maupun
tumbuhan, yaitu:
1.
Pada sel hewan
·
Lisis
Lisis artinya hancurnya sel karena robeknya membran plasma. Peristiwa ini terjadi karena proses osmosis. Sel yang mempunyai sitoplasma pekat bila berada dalam kondisi hipotonik akan kemasukan air hingga tekanan osmosis dalam sel akan menjadi tinggi. Keadaan demikian akan memecah sel tersebut.
Lisis artinya hancurnya sel karena robeknya membran plasma. Peristiwa ini terjadi karena proses osmosis. Sel yang mempunyai sitoplasma pekat bila berada dalam kondisi hipotonik akan kemasukan air hingga tekanan osmosis dalam sel akan menjadi tinggi. Keadaan demikian akan memecah sel tersebut.
·
Krenasi
Krenasi adalah kontraksi atau pembentukan nokta tidak
normal di sekitar pinggir sel setelah dimasukkan ke dalam larutan hipertonik,
karena kehilangan air melalui osmosis. Secara etimologi, krenasi berasal dari bahasa
Latin crenatus. Krenasi
terjadi karena lingkungan hipertonik, (sel memiliki
larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan larutan di sekitar
luar sel), osmosis
(difusi air)
menyebabkan pergerakan air keluar dari sel, menyebabkan sitoplasma berkurang
volumenya. Sebagai akibatnya, sel mengecil. Proses sama yang terjadi pada
tumbuhan adalah plasmolisis di mana sel tumbuhan juga mengecil karena
dimasukkan ke dalam larutan hipertonik.
2. Pada sel tumbuhan
· Plasmolisis
Sel tumbuhan dalam kondisi
lingkungan berbeda
Sebelum plasmolisis Sesudah plasmolisis
Plasmolisis adalah lepasnya membran plasma dari dinding
sel pada sel tumbuhan. Plasmolisis terjadi jika sel tumbuhan diletakkan di
larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan
juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam
kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan
terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana
protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara
dinding sel dan membran. Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan
jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan
meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk
menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal
bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat. di matikan dengan
jelas
Sesudah plasmolisis
Jika sel tumbuhan diletakkan
di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan
akan kehilangan air dan juga tekanan turgor,
menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini
layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis:
tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel
terkelupas dari dinding sel,
menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Akhirnya cytorrhysis -
runtuhnya seluruh dinding sel - dapat terjadi. Ada beberapa mekanisme di dalam
sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan
air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan
di larutan hipotonik. Proses sama pada sel hewan disebut
krenasi. Cairan di
dalam sel hewan keluar karena peristiwa difusi.
·
Turgid/Deplasmolisis
Turgid/Deplasmolisis merupakan kebalikan dari plasmolisis, yaitu menyatunya kembali membran plasma yang telah lepas dari dinding sel. Deplasmolisis terjadi jika sel tumbuhan diletakkan di larutan hipotonik, sel tumbuhan akan menyerap air dan juga tekanan turgor meningkat. Banyaknya air yang masuk ke dalam sel akan menyebabkan terjadinya deplasmolisis. Membran plasma akan mengembang sehingga akan melekat kembali pada dinding sel
Turgid/Deplasmolisis merupakan kebalikan dari plasmolisis, yaitu menyatunya kembali membran plasma yang telah lepas dari dinding sel. Deplasmolisis terjadi jika sel tumbuhan diletakkan di larutan hipotonik, sel tumbuhan akan menyerap air dan juga tekanan turgor meningkat. Banyaknya air yang masuk ke dalam sel akan menyebabkan terjadinya deplasmolisis. Membran plasma akan mengembang sehingga akan melekat kembali pada dinding sel
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
·
Osmosis memainkan peranan yang sangat
penting pada tubuh makhluk hidup, misalnya, pada membrane sel darah merah.
·
Jika kamu meletakan sel darah merah dalam
suatu larutan hipertonik (lebih pekat), air yang terdapat dalam sel darah akan
ditarik keluar dari sel sehingga sel mengerut dan rusak. Peristiwa ini disebut KRENASI.
·
Sebaliknya, jika kamu meletakan sel darah
merah dalam suatu larutan yang bersifat hipotonik (lebih encer), air dari
larutan tersebut akan ditarik masuk kedalam sel darah sehingga sel mengembang
dan pecah.Proses ini disebut HEMOLISIS.
B.
SARAN
Demikianlah
Makalah Biologi yang telah kami buat semoga bisa memenuhi kriteria yang
diinginkan serta bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca. Dan kami
memohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak
jelas, sulit dimengerti, dan kurang lugas.
Dan
saya sangat mengharapkan para pembaca makalah ini akan bertambah pemahamannya
dalam ilmu biologi khususnya dalam pembahsan transportasi sel dalam membran.
Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati dan kami ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar