MUTMAINNUL ILMA
SMA NEGERI 1 LASUSUA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada
Allah SWT, karena atas izin-Nya saya dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini saya susun
berdasarkan data dari hasil praktikum yang saya lakukan
beberapa waktu lalu dan berbagai sumber yang saya dapatkan dan saya mencoba
menyusun data-data itu hingga menjadi sebuah karya tulis ilmiah sederhana yang
berbentuk Laporan ini.
Larutan
elektrolit ini adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Larutan
elektrolit menghasilkan ion-ion yang dapat menghantarkan arus listriknya.
Kejadian seperti ini banyak dijumpai di dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca atau pun untuk teman-teman yang
akan melakukan praktikum dengan tema yang sama.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini
sangat banyak kekurangannya,karena
pengetahuan saya yang kurang luas, oleh karena itu segala kritik dan saran sangat saya harapkan
agar dapat memperbaiki
kesalahan-kesalahan tersebut. Terima kasih.
Lasusua,19 april 2016
Daftar isi
Kata pengantar………………………………………………………………………………………………………………………………1
Daftar isi…………………………………………………………………………………………………………………………………………2
Bab I
Pendahuluan
a.
Latar belakang…………………………………………………………………………………………………………..3
b.
Tujuan ………………………………………………………………………………………………………………………3
c.
Manfaat percobaan………………………………………………………………………………………………….4
BAB II
Kajian teori…………………………………………………………………………………………………………………………………….5
BAB III
Metodologi Praktikum
a.
Waktu dan tempat……………………………………………………………………………………………………..7
b.
Alat dan bahan……………………………………………....................................................................7
c.
Prosedur kerja……………………………………………………………………………………………………………..8
BAB IV
Hasil dan pembahasan
a.
Hasil……………………………………………………………………………………………………………………………………9
b.
Pembahasan ……………………………………………………………………………………………………………………9
BAB V
Penutup
a.
Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………………..12
b.
Saran ………………………………………………………………………………………………………………………………..13
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………………………………………….14
Dokumentasi…………………………………………………………………………………………………………………………………..15
Lampiran-lampiran………………………………………………………………………………………………………………………16
Laporan
sementara…………………………………………………………………………………………………………………………17
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar belakang
Pengetahuan mengenai larutan sangat
penting, karena sebagian besar reaksi kimia dan biologis terjadi dalam bentuk
cairan, terutama dalam bentuk larutan dengan pelarut air. Larutan dapat
didefinisikan sebagai suatu system homogen yang terdiri dari dua komponen atau
lebih. Terdapat banyak tipe larutan yang berlainan. Salah satunya dapat
dibedakan berdasarkan kemampuannya menghantarkan arus litrik. Larutan yang
dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit. sedangkan larutan
yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan non elektrolit.
Apa yang kita lakukan untuk membedakan
larutan elektrolit dengan larutan non elektrolit ? Pernahkah kita menguji daya
hantar listrik suatu larutan ? Daya hantar listrik tersebut dapat dilihat dari
menyala atau tidaknya lampu yang digunakan pada alat uji. Jika pada pengujian
tersebut ternyata lampunya menyala, hal itu menunjukkan larutan tersebut
bersifat elektrolit.
Larutan memiliki peran besar dalam kehidupan
sehari-hari beberapa contoh diantaranya seperti air mineral yang kita konsumsi
sehari-hari, larutan elektrolit, dan air garam. Selain itu kita sering tidak
menyadari bahwa ternyata larutan-larutan di atas bisa menghantarkan listrik
jika disambungkan dengan alat uji tertentu.
Larutan berdasarkan daya hantar listriknya terbagi
atas dua yaitu larutan elektrolit dan non-elektrolit.zat –zat elektrolit dibagi
menjadi dua kelompok yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
b.
Tujuan
Pembuatan
laporan ini bertujuan untuk :
1.
Mengenal alat-alat laboratorium kimia
2.
Menguji daya hantar listrik suatu larutan
3.
Mengelompokan larutan-larutan sebagai larutan
elektrolit dan non elektrolit
4.
Mengelompokan larutan elektrolit kuat dan larutan
elektrolit lemah
c.
Manfaat Percobaan
Manfaat dari percobaan ini adalah
praktikan dapat megenali dan mengetahui cara kerja serta fungsi dari alat-alat yang
ada di laboratorium kimia, dapat mengetahui zat kimia yang mengandung
elektrolit dan yang tidak mengandung elektrolit.
BAB II
Kajian teori
Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang
saling melarutkan dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi
secara fisik. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat)
terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat
lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan
pelarut dalam larutan ini dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan
proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan
atau solvasi.
Contoh
larutan yang umum dijumpai adalah padatan yang dilarutkan dalam cairan, seperti garam atau gula dilarutkan dalam air. Gas juga dapat pula dilarutkan
dalam cairan, misalnya karbon dioksida atau oksigen dalam air. Selain itu, cairan dapat pula
larut dalam cairan lain, sementara gas larut dalam gas lain. Terdapat pula
larutan padat, misalnya aloi (campuran
logam) dan mineral tertentu.
Larutan elektrolit adalah Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit pada tahun 1884. Menurut Arrhenius, ‘‘larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral’’ Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik.
Larutan elektrolit adalah Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit pada tahun 1884. Menurut Arrhenius, ‘‘larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral’’ Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik.
Larutan ini
memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam
larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation
dan anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday,
diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan
terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini
terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami
oksidasi. Contoh, pada laruutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang
menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut.
HCl(aq)→ H+(aq) + Cl-(aq)
Reaksi reduksi
: 2H+(aq) + 2e- → H2(g)
Reaksi oksidasi
: 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e-
Larutan elektrolit dapat dibedakan menjadi tiga yaitu larutan elektrolit
kuat , larutan elektrolit lemah dan non elektrolit.
a.
Larutan
elektrolit kuat adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan
baik. Hal ini disebabkan karena zat terlarut akan terurai sempurna (derajat
ionisasi = 1) menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut banyak mengandung
ion-ion. Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya
hantarnya kuat.
Contohnya: NaCl
Contohnya: NaCl
b.
Larutan
elektrolit lemah adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan
lemah. Hal ini disebabklan karena zat terlarut akan terurai sebagian (derajat
ionisasi = 0 < α < 1)
menjadi ion-ion sehingga dalam larutan tersebut sedikit mengandung ion. Hal ini
disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna)
sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus
listrik.
Contohnya: air biasa, dan NH3
Contohnya: air biasa, dan NH3
c.
Pada larutan
non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga
tidak ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik. (derajat
ionisasi = 0)
Contohnya: Larutan urea, dan glukosa.
Contohnya: Larutan urea, dan glukosa.
BAB III
Metodologi Praktikum
A.
Waktu dan tempat
Hari : Rabu
Tanggal : 03 februari 2016
Waktu : 09.45-10.30 WITA
Tempat di : SMA NEGERI 1 LASUSUA
B.
Alat dan bahan
Alat dan bahan yang di gunakan
Dalam proses pengamatan digunakan beberapa alat dan bahan sebagai berikut :
Alat uji daya hantar listrik larutan elektrolit berupa:
– Baterai
– Kabel listrik
– Elektroda karbon
– Bola lampu kecil
– 6 macam larutan yakni : larutan A, B, C, D, E, dan
– Air secukupnya (pembersih elektroda)
– Tisu
– Gelas kimia
Alat uji daya hantar listrik larutan elektrolit berupa:
– Baterai
– Kabel listrik
– Elektroda karbon
– Bola lampu kecil
– 6 macam larutan yakni : larutan A, B, C, D, E, dan
– Air secukupnya (pembersih elektroda)
– Tisu
– Gelas kimia
-Tang
Bahan :
-
Garam dapur/NaCl
-
Alcohol / C2H5OH
-
Urea /CO(NH2)2
-
Natrium hidroksida
/ NaOH
-
Air suling/
-
Asam cuka /
CH3COOH
-
Larutan gula
pasir/C12H22O11
C. Prosedur kerja
Langkah-Langkah Pengujian
Dalam pengamatan dilakukan beberapa langkah pengujian sebagai berikut :
1. menyiapkan larutan pada setiap gelas kimia
2. merangkai rangkaian alat penguji yakni baterai, kabel, lampu dan elektroda
3. menguji larutan dengan cara memasukkan kedua buah elektroda kedalam larutan tanpa membuat keduanya saling bersentuhan
4. amati perubahan yang terjadi pada lampu apakah menyala terang, redup, atau tidak menyala sama sekali, dan pada elektroda apakah terdapat banyak gelembung, sedikit atau tidak ada gelembung samasekali.
5. setelah menguji sebuah larutan maka kita harus membersihkan terlebih dahulu elektroda yang digunakan dengan cara dibilas dengan air biasa lalu dikeringkan dengan tisu agar pada saat kita menguji larutan lain, larutan tersebut tidak terkontaminasi/tercampur.
Dalam pengamatan dilakukan beberapa langkah pengujian sebagai berikut :
1. menyiapkan larutan pada setiap gelas kimia
2. merangkai rangkaian alat penguji yakni baterai, kabel, lampu dan elektroda
3. menguji larutan dengan cara memasukkan kedua buah elektroda kedalam larutan tanpa membuat keduanya saling bersentuhan
4. amati perubahan yang terjadi pada lampu apakah menyala terang, redup, atau tidak menyala sama sekali, dan pada elektroda apakah terdapat banyak gelembung, sedikit atau tidak ada gelembung samasekali.
5. setelah menguji sebuah larutan maka kita harus membersihkan terlebih dahulu elektroda yang digunakan dengan cara dibilas dengan air biasa lalu dikeringkan dengan tisu agar pada saat kita menguji larutan lain, larutan tersebut tidak terkontaminasi/tercampur.
6.dengan cara yang sama pada cara kerja no.3,
uji daya hantar larutan lain yang telah di sediakan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
No.
|
Larutan yang di uji
|
Rumus kimia
|
Nyala lampu
|
Gelembung gas
|
Larutan elektrolit
|
||||||
terang
|
redup
|
Tidak menyala
|
banyak
|
sediki
|
Tidak ada
|
kuat
|
lemah
|
Non elektrolit
|
|||
1.
|
Garam dapur
|
NaCl
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
||||||
2.
|
Alcohol
|
C2H5OH
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
||||||
3.
|
Urea
|
CO(NH2)2
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
||||||
4.
|
Natrium hidroksida
|
NaOH
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
||||||
5.
|
Air suling
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
|||||||
6.
|
Asam cuka
|
CH3COOH
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
||||||
7.
|
Larutan gula pasir
|
C12H22O11
|
Ö
|
Ö
|
Ö
|
B. Pembahasan
Berdasarkan tabel di atas maka didapatkan hasil sebagai berikut:
1.
Larutan garam adalah larutan yang diperoleh
dari hasil reaksi asam dan basa. Garam adalah suatu senyawa yang terbentuk bila
hidrogen dari suatu asam diganti oleh suatu logam. Garam dinamakan menurut
logam dan asam yang membentuknya. Bila larut, garam membentuk ion di dalam
larutan, satu kation dari logam dan satu anion dari asam (Kamus sains bergambar;2000). Pada percobaan ini Larutan Garam dapur, merupakan larutan
elektrolit kuat karena pada saat pengujian didapatkan bahwa indikator
lampu menyala terang dan terdapat banyaknya gelembung di sekitar elektrode.
2. Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia farmasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Pada percobaan ini Larutan Alkohol, merupakan larutan Non elektrolit karena lampu indikator tidak menyala dan tidak ada gelembung gas.
2. Alkohol sering dipakai untuk menyebut etanol, yang juga disebut grain alcohol; dan kadang untuk minuman yang mengandung alkohol. Hal ini disebabkan karena memang etanol yang digunakan sebagai bahan dasar pada minuman tersebut, bukan metanol, atau grup alkohol lainnya. Begitu juga dengan alkohol yang digunakan dalam dunia farmasi. Alkohol yang dimaksudkan adalah etanol. Pada percobaan ini Larutan Alkohol, merupakan larutan Non elektrolit karena lampu indikator tidak menyala dan tidak ada gelembung gas.
3.
Urea adalah senyawa organik yang tersusun dari
unsur karbon, hidrogen, oksigen dan nitrogen dengan
rumus CON2H4 atau (NH2)2CO. Urea juga dikenal dengan nama carbamide yang terutama
digunakan di kawasan Eropa. Nama lain yang juga sering dipakai adalah carbamide
resin, isourea, carbonyl diamide dan carbonyldiamine.
Senyawa ini adalah senyawa organik sintesis pertama yang berhasil dibuat dari senyawa anorganik, yang akhirnya
meruntuhkan konsep vitalisme. Pada percobaan ini Larutan Urea, merupakan larutan elektrolit lemah
karena pada saat pengujian didapatkan bahwa indicator lampu tidak menyala dan
terdapat banyak gelembung.
4. Natrium hidroksida (NaOH), juga
dikenal sebagai soda kaustik, soda api, atau sodium hidroksida,
adalah sejenis basa logam
kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa Natrium Oksida
dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat ketika
dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan di berbagai macam bidang industri,
kebanyakan digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen. Natrium
hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia.
Pada percobaan ini Natrium
hidroksida, merupakan larutan elektrolit kuat karena nyala lampunya terang dan
terdapat banyak gelembung.
5. Air suling adalah air
yang berasal dari proses distilasi (penyulingan).pada percobaan Air suling, merupakan larutan non elektrolit
karena lampu indicator tidak menyala dan tidak ada gelembung gas
6. Asam cuka[10] adalah senyawa kimia asam organik yang
dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan.
Pada percobaan iniLarutan Cuka, merupakan
larutan elektrolit lemah karena meskipun lampu indikator tidak menyala namun
masih terdapat gelembung disekitar elektrode.
7. Gula adalah
suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan
komoditi perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat.
Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan
keadaan makanan atau minuman. Gula
sederhana, seperti glukosa (yang
diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam),
menyimpan energi yang akan
digunakan oleh sel.Pada
percobaan ini Larutan Gula, merupakan larutan Non elektrolit karena lampu
indikator tidak menyala dan tidak ada gelembung gas.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada percobaan di atas,
o Yang merupakan larutan elektrolit lemah adalah larutan garam
o Yang merupakan larutan non elektrolit adalah alkohol dan gula
o Yang merupakan larutan elektrolit kuat adalah
larutan garam
o Yang merupakan larutan larutan elektrolit lemah
adalah cuka.
Penjelasan :
o Jika elektroda dialiri arus listrik kemudian muncul gelembung pada elektroda, itu berarti bahwa larutan tersebut merupakan larutan elektrolit. Sedangkan yang tidak bergelembung merupakan larutan non-elektrolit.
o Apabila adanya gelembung pada elekroda disertai dengan menyalanya lampu, maka larutan tersebut merupakan larutan elektrolit kuat (karena larutan terionisasi dengan baik). Sedangkan jika lampu menyala redup atau tidak menyala sama sekali (karena tidak dapat terionisasi dengan baik dan sedikit menghasilkan ion) tetapi muncul gelembung pada elektoda maka larutan tersebut merupakan larutan elektrolit lemah.
o Kuat lemah keelektrolitan suatu larutan bergantung pada kesempurnaan ionisasi larutan jika dialiri arus listrik.
o Jika elektroda dialiri arus listrik kemudian muncul gelembung pada elektroda, itu berarti bahwa larutan tersebut merupakan larutan elektrolit. Sedangkan yang tidak bergelembung merupakan larutan non-elektrolit.
o Apabila adanya gelembung pada elekroda disertai dengan menyalanya lampu, maka larutan tersebut merupakan larutan elektrolit kuat (karena larutan terionisasi dengan baik). Sedangkan jika lampu menyala redup atau tidak menyala sama sekali (karena tidak dapat terionisasi dengan baik dan sedikit menghasilkan ion) tetapi muncul gelembung pada elektoda maka larutan tersebut merupakan larutan elektrolit lemah.
o Kuat lemah keelektrolitan suatu larutan bergantung pada kesempurnaan ionisasi larutan jika dialiri arus listrik.
B. Saran
1.
Dalam melaksanakan praktikum kita harus berhati - hati dalam melaksankan
pengamatan agar hasilnya nanti tidak salah atau adanya kekeriluan dalam
pembacaan hasil praktikum.
2.
Pengamatan ini sangat penting dengan tujuan agar kita dapat mengetahui larutan
yang dapat menghantarkan listrik dan tidak dapat menghantar listrik.
3.
Periksa alat uji elektrolit secara teliti, karena alat uji yang tidak benar
akan mempengaruhi hasi percobaan.
4.
Larutan yang diuji jika seperti air jeruk, air kapur, dan air garam usahakan
dengan mencampurkn air secukupnya, jangan terlalu banyak ataupun terlalu
sedikit.
5.
Lebih baik percobaan dilakukakan lebih dari 1 kali, tujuannya untuk lebih
meyakinkan atau memastikan terhadap hasinya.
6.
Bersihkan alat uji elektrolit supaya larutan yang telah diujikan tidak lagi
menempel pada elektroda.
7.
Usahakan menuangkan larutannya secukupnya saja agar larutan yang akan diuji
tidak tumpah.
DAFTAR PUSTAKA
Tinggalkan komentar bagi yg telah meliha blog saya ��
BalasHapusTerimakasih Mbak Mutmainnul Ilma...
BalasHapusSangat membantu
Terimakasih kembali 😊
HapusTerimakasih. Sangat membantu
BalasHapusSama sama
HapusTerimakasih ini sangat bermanfaat
BalasHapusTerima kasih ini sangat membantu🙂🙂
BalasHapuspermisi mbak.. bisa minta dokumentasi lengkap nya? terimakasih
BalasHapusDokumentasi apa mba?
Hapusterima kasih membantu sekali
BalasHapusTerima kasih laporan anda sangat membantu saya
BalasHapusMakasih
Tq
BalasHapustop
BalasHapus