Rabu, 07 September 2016

MAKALAH BIOLOGI PERISTIWA OSMOSIS

                                                    MAKALAH BIOLOGI
PERISTIWA KRENASI DAN LISIS PADA SEL HEWAN DAN PERISTIWA PLASMOLISIS DAN TURGID PADA SEL TUMBUHAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
·       Mutmainnul Ilma
·       Jumriyani
·       Ismail
·       Supriayati







SMA NEGERI 1 LASUSUA
Tahun pelajaran 2016/2017


   
 KATA PENGANTAR
Salam sejahtera bagi kita semua. Pertama-tama marilah kita panjatkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memperkenankan saya menyusun tugas ini. Dan saya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada ibu guru yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk menyusun tugas ini. Dalam tugas ini akan dibahas tentang ilmu plasmolisis yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, dalam hal ini data yang kita bahas adalah plasmolisis dan turgid. Tugas ini ditujukan untuk memenuhi persyaratan tugas yang ibu berikan sebagai syarat agar dapat mengikuti ulangan harian. Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan tugas ini. Untuk itu, saran dan sumbangan ide yang bersifat membangun akan saya terima dengan senang hati.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berpartisipasi untuk membantu saya menyelesaikan tugas ini, dan juga yang telah memberi dorongan semangat kepada saya, serta kepada narasumber khususnya teman-teman seperjuangan kelas XI IPA 5 yang telah memberikan informasinya kepada saya. Kurang lebihnya mohon maaf, semoga kita bisa mengambil manfaat dari tugas ini.

Lasusua, 31 agustus 2016

Penyusun
                                                           





                                                                          DAFTAR ISI
Kata pengantar...................................................................................................................................1
Daftar isi..............................................................................................................................................2
Bab i pendahuluan.............................................................................................................................3
A.   Latar belakang
B.    Tujuan
Bab 2 pembahasan ................................................................................................................2
Peristiwa yang terjadi dalam sel
1.     0smosis…………………………………………………………………………………………………………………………….4
a.    Pada sel hewan
·        Lisis /hemolisis………………………………………………………………………………………….6
·        Krenasi ………………………………………………………………………………………………………6
b.    Pada sel tumbuhan
·        Plasmolisis………………………………………………………………………………………………….6
·        Turgid/ deplasmolisis……………………………………………………………………………..7
Bab 3 penutup ........................................................................................................................9










BAB 1
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup. Dengan kata lain, sel juga merupakan penyusun jaringan tubuh hewan maupun tumbuhan. Jaringan dapat berfungsi  secara optimal adalah karena mekanisme kerja sel yang baik.
Dalam melakukan fungsinya , sel memerlukan interaksi antara sel satu dengan sel yang lainnya, terutama dalam hal transpor  zat-zat yang diperlukan untuk proses metabolisme tubuh.
Proses transport  zat-zat tersebut dilakukan oleh membrane plasma yang bersifat  selektif permeable , yang artinya hanya dapat dilalui oleh molekul molekul tertentu seperti glukosa, asam amino, gliserol, dan berbagai ion tertentu.
Transpor zat melalui membran dibedakan atas 2, yaitu transpor zat yang memerlukan energi (transpor aktif) dan transpor yang tidak memerlukan energi (transpor pasif). Transpor aktif meliputi proses pompa ATP, eksositosis, dan endositosis.  Sedangkan transpor pasif meliputi proses difusi dan osmosis.
Berdasarkan penjelasan  singkat yang kami dapat tentang tranpor zat tersebut, kami terdorong untuk melakukan penelitian ini guna  mengetahui lebih dalam tentang tranpor zat tersebut terutama tentang transport pasif  dan ingin menyaksikan secara nyata bagaimana transport zat tersebut berlangsung serta untuk dapat lebih mengagumi betapa besar kekuasaan ALLAH yang telah menciptakan segala sesuatu dengan sangat sempurna beserta masing-masing fungsinya.

B.      TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.      Mengamati peristiwa plasmolisis pada sel daun Rhoeo discolor.
2.      Mengamati gejala osmosis.
3.      Melatih dalam penggunaan mikroskop.
BAB II
PEMBAHASAN
                        Peristiwa yang terjadi di dalam sel
.     Sistem Transfer Membran
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah moleku lhidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus. Lalu lintas membran akan membuat perbedaan konsentrasi ion sebagai akibat dari dua proses yang berbeda yaitu difusi dan transpor aktif, yang dikenal sebagai gradien ion. Lebih lanjut, gradien ion tersebut membuat sel memiliki tegangan listrikseluler.

1.    OSMOSIS
Osmosis adalah proses perpindahan pelarut dari larutan yang memiliki konsentrasi rendah atau pelarut murni melalui membran semipermeabel menuju larutan yang memiliki konsentrasi lebih tinggi hingga tercapai kesetimbangan laju pelarut. Pada prosesosmosis, molekul-molekul pelarut bermigrasi dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat hingga dicapai keadaan kesetimbangan laju perpindahan pelarut di antara kedua medium itu. Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer.
2.   
3.    Tekanan yang diterapkan untuk menghentikan prosesosmosis dari larutan encer atau pelarut murni ke dalam larutan yang lebih pekat dinamakan tekanan osmotik larutan, dilambangkan dengan π.

Contoh osmosis yang tejadi dalam sel adalah sebagi berikut:
HIPERTONIK
Larutan hipertonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (tekanan osmotik yang lebih tinggi) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke luar sel (kental). Dalam lingkungan hipertonik, tekanan osmotik menyebabkan air mengalir keluar sel. Jika cukup air dipindahkan dengan cara ini, sitoplasma akan mempunyai konsentrasi air yang sedikit sehingga sel tidak berfungsi lagi.

ISOTONIK
Larutan isotonik adalah suatu larutan yang mempunyai konsentrasi zat terlarut yang sama (tekanan osmotik yang sama) seperti larutan yang lain, sehingga tidak ada pergerakan air. Larutan isotonik dengan larutan pada sel tidak melibatkan pergerakan jaringan molekul yang melewati membran biologis tidak sempurna. Larutan – larutan yang tersisa dalam kesetimbangan osmotik yang berhubungan dengan membran biologis tertentu disebut isotonik. Ini berbeda dengan larutan – larutan iso-osmotik yang tidak melibatkan pergerakan jaringan molekul ketika dipisahkan oleh membran semipermeabel. Sebuah larutan yang mempunyai konsentrasi garam yang sama contohnya sel-sel tubuh yang normal dan darah. Hal ini juga berbeda dengan larutan hipertonik ataupun larutan hipotonik. Minuman isotonik dapat di minum untuk menggantikan fluida dan mineral yang digunakan tubuh selama aktifitas fisik. 

HIPOTONIK
Larutan hipotonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih rendah (tekanan osmotik lebih rendah) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke dalam sel (encer). Dengan menempatkan sel dalam lingkungan hipotonik, tekanan osmotik menyebabkan jaringan mengalirkan air ke dalam sel, sehingga menyebabkan sel pecah dan tidak berfungsi.


            Osmosis dapat terjadi pada sel hewan maupun tumbuhan, yaitu:

1.     Pada sel hewan
·        Lisis
Lisis artinya hancurnya sel karena robeknya membran plasma. Peristiwa ini terjadi karena proses osmosis. Sel yang mempunyai sitoplasma pekat bila berada dalam kondisi hipotonik akan kemasukan air hingga tekanan osmosis dalam sel akan menjadi tinggi. Keadaan demikian akan memecah sel tersebut.
·        Krenasi
Krenasi adalah kontraksi atau pembentukan nokta tidak normal di sekitar pinggir sel setelah dimasukkan ke dalam larutan hipertonik, karena kehilangan air melalui osmosis. Secara etimologi, krenasi berasal dari bahasa Latin crenatus. Krenasi terjadi karena lingkungan hipertonik, (sel memiliki larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan larutan di sekitar luar sel), osmosis (difusi air) menyebabkan pergerakan air keluar dari sel, menyebabkan sitoplasma berkurang volumenya. Sebagai akibatnya, sel mengecil. Proses sama yang terjadi pada tumbuhan adalah plasmolisis di mana sel tumbuhan juga mengecil karena dimasukkan ke dalam larutan hipertonik.
2.    Pada sel tumbuhan
·    Plasmolisis
Sel tumbuhan dalam kondisi lingkungan berbeda
     Sebelum plasmolisis                      Sesudah plasmolisis

Plasmolisis adalah lepasnya membran plasma dari dinding sel pada sel tumbuhan. Plasmolisis terjadi jika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat. di matikan dengan jelas
Sesudah plasmolisis
Jika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Akhirnya cytorrhysis - runtuhnya seluruh dinding sel - dapat terjadi. Ada beberapa mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik. Proses sama pada sel hewan disebut krenasi. Cairan di dalam sel hewan keluar karena peristiwa difusi.
·        Turgid/Deplasmolisis
Turgid/Deplasmolisis merupakan kebalikan dari plasmolisis, yaitu menyatunya kembali membran plasma yang telah lepas dari dinding sel. Deplasmolisis terjadi jika sel tumbuhan diletakkan di larutan hipotonik, sel tumbuhan akan menyerap air dan juga tekanan turgor meningkat. Banyaknya air yang masuk ke dalam sel akan menyebabkan terjadinya deplasmolisis. Membran plasma akan mengembang sehingga akan melekat kembali pada dinding sel

         








BAB III
PENUTUP
A.   KESIMPULAN
·        Osmosis memainkan peranan yang sangat penting pada tubuh makhluk hidup, misalnya, pada membrane sel darah merah.
·        Jika kamu meletakan sel darah merah dalam suatu larutan hipertonik (lebih pekat), air yang terdapat dalam sel darah akan ditarik keluar dari sel sehingga sel mengerut dan rusak. Peristiwa ini disebut KRENASI.
·        Sebaliknya, jika kamu meletakan sel darah merah dalam suatu larutan yang bersifat hipotonik (lebih encer), air dari larutan tersebut akan ditarik masuk kedalam sel darah sehingga sel mengembang dan pecah.Proses ini disebut HEMOLISIS.

B.    SARAN
Demikianlah Makalah Biologi yang telah kami buat semoga bisa memenuhi kriteria yang diinginkan serta bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca. Dan kami memohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas, sulit dimengerti, dan kurang lugas.
Dan saya sangat mengharapkan para pembaca makalah ini akan bertambah pemahamannya dalam ilmu biologi khususnya dalam pembahsan transportasi sel dalam membran. Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.






MAKALAH BIOLOGI PERISTIWA OSMOSIS

                                                    MAKALAH BIOLOGI
PERISTIWA KRENASI DAN LISIS PADA SEL HEWAN DAN PERISTIWA PLASMOLISIS DAN TURGID PADA SEL TUMBUHAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
·       Mutmainnul Ilma
·       Jumriyani
·       Ismail
·       Supriayati







SMA NEGERI 1 LASUSUA
Tahun pelajaran 2016/2017


   
 KATA PENGANTAR
Salam sejahtera bagi kita semua. Pertama-tama marilah kita panjatkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memperkenankan saya menyusun tugas ini. Dan saya tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada ibu guru yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk menyusun tugas ini. Dalam tugas ini akan dibahas tentang ilmu plasmolisis yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, dalam hal ini data yang kita bahas adalah plasmolisis dan turgid. Tugas ini ditujukan untuk memenuhi persyaratan tugas yang ibu berikan sebagai syarat agar dapat mengikuti ulangan harian. Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan tugas ini. Untuk itu, saran dan sumbangan ide yang bersifat membangun akan saya terima dengan senang hati.
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berpartisipasi untuk membantu saya menyelesaikan tugas ini, dan juga yang telah memberi dorongan semangat kepada saya, serta kepada narasumber khususnya teman-teman seperjuangan kelas XI IPA 5 yang telah memberikan informasinya kepada saya. Kurang lebihnya mohon maaf, semoga kita bisa mengambil manfaat dari tugas ini.

Lasusua, 31 agustus 2016

Penyusun
                                                           





                                                                          DAFTAR ISI
Kata pengantar...................................................................................................................................1
Daftar isi..............................................................................................................................................2
Bab i pendahuluan.............................................................................................................................3
A.   Latar belakang
B.    Tujuan
Bab 2 pembahasan ................................................................................................................2
Peristiwa yang terjadi dalam sel
1.     0smosis…………………………………………………………………………………………………………………………….4
a.    Pada sel hewan
·        Lisis /hemolisis………………………………………………………………………………………….6
·        Krenasi ………………………………………………………………………………………………………6
b.    Pada sel tumbuhan
·        Plasmolisis………………………………………………………………………………………………….6
·        Turgid/ deplasmolisis……………………………………………………………………………..7
Bab 3 penutup ........................................................................................................................9










BAB 1
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup. Dengan kata lain, sel juga merupakan penyusun jaringan tubuh hewan maupun tumbuhan. Jaringan dapat berfungsi  secara optimal adalah karena mekanisme kerja sel yang baik.
Dalam melakukan fungsinya , sel memerlukan interaksi antara sel satu dengan sel yang lainnya, terutama dalam hal transpor  zat-zat yang diperlukan untuk proses metabolisme tubuh.
Proses transport  zat-zat tersebut dilakukan oleh membrane plasma yang bersifat  selektif permeable , yang artinya hanya dapat dilalui oleh molekul molekul tertentu seperti glukosa, asam amino, gliserol, dan berbagai ion tertentu.
Transpor zat melalui membran dibedakan atas 2, yaitu transpor zat yang memerlukan energi (transpor aktif) dan transpor yang tidak memerlukan energi (transpor pasif). Transpor aktif meliputi proses pompa ATP, eksositosis, dan endositosis.  Sedangkan transpor pasif meliputi proses difusi dan osmosis.
Berdasarkan penjelasan  singkat yang kami dapat tentang tranpor zat tersebut, kami terdorong untuk melakukan penelitian ini guna  mengetahui lebih dalam tentang tranpor zat tersebut terutama tentang transport pasif  dan ingin menyaksikan secara nyata bagaimana transport zat tersebut berlangsung serta untuk dapat lebih mengagumi betapa besar kekuasaan ALLAH yang telah menciptakan segala sesuatu dengan sangat sempurna beserta masing-masing fungsinya.

B.      TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1.      Mengamati peristiwa plasmolisis pada sel daun Rhoeo discolor.
2.      Mengamati gejala osmosis.
3.      Melatih dalam penggunaan mikroskop.
BAB II
PEMBAHASAN
                        Peristiwa yang terjadi di dalam sel
.     Sistem Transfer Membran
Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah moleku lhidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel.
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus. Lalu lintas membran akan membuat perbedaan konsentrasi ion sebagai akibat dari dua proses yang berbeda yaitu difusi dan transpor aktif, yang dikenal sebagai gradien ion. Lebih lanjut, gradien ion tersebut membuat sel memiliki tegangan listrikseluler.

1.    OSMOSIS
Osmosis adalah proses perpindahan pelarut dari larutan yang memiliki konsentrasi rendah atau pelarut murni melalui membran semipermeabel menuju larutan yang memiliki konsentrasi lebih tinggi hingga tercapai kesetimbangan laju pelarut. Pada prosesosmosis, molekul-molekul pelarut bermigrasi dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat hingga dicapai keadaan kesetimbangan laju perpindahan pelarut di antara kedua medium itu. Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer.
2.   
3.    Tekanan yang diterapkan untuk menghentikan prosesosmosis dari larutan encer atau pelarut murni ke dalam larutan yang lebih pekat dinamakan tekanan osmotik larutan, dilambangkan dengan π.

Contoh osmosis yang tejadi dalam sel adalah sebagi berikut:
HIPERTONIK
Larutan hipertonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (tekanan osmotik yang lebih tinggi) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke luar sel (kental). Dalam lingkungan hipertonik, tekanan osmotik menyebabkan air mengalir keluar sel. Jika cukup air dipindahkan dengan cara ini, sitoplasma akan mempunyai konsentrasi air yang sedikit sehingga sel tidak berfungsi lagi.

ISOTONIK
Larutan isotonik adalah suatu larutan yang mempunyai konsentrasi zat terlarut yang sama (tekanan osmotik yang sama) seperti larutan yang lain, sehingga tidak ada pergerakan air. Larutan isotonik dengan larutan pada sel tidak melibatkan pergerakan jaringan molekul yang melewati membran biologis tidak sempurna. Larutan – larutan yang tersisa dalam kesetimbangan osmotik yang berhubungan dengan membran biologis tertentu disebut isotonik. Ini berbeda dengan larutan – larutan iso-osmotik yang tidak melibatkan pergerakan jaringan molekul ketika dipisahkan oleh membran semipermeabel. Sebuah larutan yang mempunyai konsentrasi garam yang sama contohnya sel-sel tubuh yang normal dan darah. Hal ini juga berbeda dengan larutan hipertonik ataupun larutan hipotonik. Minuman isotonik dapat di minum untuk menggantikan fluida dan mineral yang digunakan tubuh selama aktifitas fisik. 

HIPOTONIK
Larutan hipotonik adalah suatu larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih rendah (tekanan osmotik lebih rendah) dari pada yang lain sehingga air bergerak ke dalam sel (encer). Dengan menempatkan sel dalam lingkungan hipotonik, tekanan osmotik menyebabkan jaringan mengalirkan air ke dalam sel, sehingga menyebabkan sel pecah dan tidak berfungsi.


            Osmosis dapat terjadi pada sel hewan maupun tumbuhan, yaitu:

1.     Pada sel hewan
·        Lisis
Lisis artinya hancurnya sel karena robeknya membran plasma. Peristiwa ini terjadi karena proses osmosis. Sel yang mempunyai sitoplasma pekat bila berada dalam kondisi hipotonik akan kemasukan air hingga tekanan osmosis dalam sel akan menjadi tinggi. Keadaan demikian akan memecah sel tersebut.
·        Krenasi
Krenasi adalah kontraksi atau pembentukan nokta tidak normal di sekitar pinggir sel setelah dimasukkan ke dalam larutan hipertonik, karena kehilangan air melalui osmosis. Secara etimologi, krenasi berasal dari bahasa Latin crenatus. Krenasi terjadi karena lingkungan hipertonik, (sel memiliki larutan dengan konsentrasi yang lebih rendah dibandingkan larutan di sekitar luar sel), osmosis (difusi air) menyebabkan pergerakan air keluar dari sel, menyebabkan sitoplasma berkurang volumenya. Sebagai akibatnya, sel mengecil. Proses sama yang terjadi pada tumbuhan adalah plasmolisis di mana sel tumbuhan juga mengecil karena dimasukkan ke dalam larutan hipertonik.
2.    Pada sel tumbuhan
·    Plasmolisis
Sel tumbuhan dalam kondisi lingkungan berbeda
     Sebelum plasmolisis                      Sesudah plasmolisis

Plasmolisis adalah lepasnya membran plasma dari dinding sel pada sel tumbuhan. Plasmolisis terjadi jika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat. di matikan dengan jelas
Sesudah plasmolisis
Jika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah. Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu. Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis: tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran. Akhirnya cytorrhysis - runtuhnya seluruh dinding sel - dapat terjadi. Ada beberapa mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik. Proses sama pada sel hewan disebut krenasi. Cairan di dalam sel hewan keluar karena peristiwa difusi.
·        Turgid/Deplasmolisis
Turgid/Deplasmolisis merupakan kebalikan dari plasmolisis, yaitu menyatunya kembali membran plasma yang telah lepas dari dinding sel. Deplasmolisis terjadi jika sel tumbuhan diletakkan di larutan hipotonik, sel tumbuhan akan menyerap air dan juga tekanan turgor meningkat. Banyaknya air yang masuk ke dalam sel akan menyebabkan terjadinya deplasmolisis. Membran plasma akan mengembang sehingga akan melekat kembali pada dinding sel

         








BAB III
PENUTUP
A.   KESIMPULAN
·        Osmosis memainkan peranan yang sangat penting pada tubuh makhluk hidup, misalnya, pada membrane sel darah merah.
·        Jika kamu meletakan sel darah merah dalam suatu larutan hipertonik (lebih pekat), air yang terdapat dalam sel darah akan ditarik keluar dari sel sehingga sel mengerut dan rusak. Peristiwa ini disebut KRENASI.
·        Sebaliknya, jika kamu meletakan sel darah merah dalam suatu larutan yang bersifat hipotonik (lebih encer), air dari larutan tersebut akan ditarik masuk kedalam sel darah sehingga sel mengembang dan pecah.Proses ini disebut HEMOLISIS.

B.    SARAN
Demikianlah Makalah Biologi yang telah kami buat semoga bisa memenuhi kriteria yang diinginkan serta bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca. Dan kami memohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan kata dan kalimat yang tidak jelas, sulit dimengerti, dan kurang lugas.
Dan saya sangat mengharapkan para pembaca makalah ini akan bertambah pemahamannya dalam ilmu biologi khususnya dalam pembahsan transportasi sel dalam membran. Sekian penutup dari kami semoga berkenan di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.